Jatuh ke Depan: Keberanian Menghadapi Kegagalan dan Mengejar Impian


Dalam hidup, tidak ada yang benar-benar berharga tanpa mengambil risiko.

Seperti yang dikatakan Nelson Mandela,

“There is no passion to be found playing small in settling for a life that’s less than the one you’re capable of living.”

(Tidak ada gairah yang ditemukan dalam bermain aman dan menerima kehidupan yang lebih kecil daripada yang sebenarnya bisa Anda jalani.)

Sering kali, kita diajarkan untuk memiliki rencana cadangan, sesuatu yang bisa kita andalkan jika gagal.

Namun, bagaimana jika kita justru memilih untuk tidak jatuh ke belakang, melainkan jatuh ke depan?

Filosofi ini mengajarkan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan batu loncatan menuju kesuksesan.

Berani Mengambil Risiko

Tanpa konsistensi, kita tidak akan pernah menyelesaikan apa yang kita mulai.

Untuk itu, kita harus berani mengambil risiko dan tidak takut gagal.

Ada sebuah tes IQ klasik yang menggunakan sembilan titik dan meminta kita menarik lima garis tanpa mengangkat pensil.

Satu-satunya cara untuk menyelesaikannya adalah dengan berpikir di luar kotak.

Seperti dalam kehidupan, kita harus berani berpikir besar dan mengambil langkah-langkah besar meskipun ada kemungkinan gagal.

Reggie Jackson, seorang legenda baseball, mengalami 2.600 kali kegagalan dalam sejarah olahraga tersebut, namun yang diingat orang adalah home run-nya.

Begitu pula dengan Thomas Edison, yang mengalami 1.000 eksperimen gagal sebelum akhirnya menemukan bola lampu.

“Every failed experiment is one step closer to success.”

(Setiap eksperimen yang gagal adalah satu langkah lebih dekat menuju kesuksesan.)

Menerima Kegagalan Sebagai Bagian dari Perjalanan

Kegagalan adalah bagian dari hidup.

Akan ada saatnya kita gagal, kehilangan sesuatu, atau merasa tidak cukup baik.

Namun, itu bukan alasan untuk menyerah.

Dalam dunia seni peran, misalnya, seorang aktor bisa gagal berkali-kali dalam audisi sebelum akhirnya mendapatkan peran besar.

Seperti ungkapan lama,

“You hang around the barber shop long enough, sooner or later you’re gonna get a haircut.”

(Jika Anda cukup lama berada di tukang cukur, cepat atau lambat Anda akan mendapatkan potongan rambut.)

Salah satu contoh nyata adalah bagaimana seseorang gagal dalam audisi teater di satu tempat, tetapi 30 tahun kemudian, ia kembali ke panggung yang sama sebagai bintang utama.

Hal ini menunjukkan bahwa kegagalan hari ini bisa menjadi bagian dari cerita sukses di masa depan.

Yang penting adalah terus mencoba.

Menghindari Penyesalan di Akhir Hayat

Bayangkan suatu hari Anda berada di ranjang kematian, dikelilingi oleh “hantu” dari semua potensi yang tidak Anda manfaatkan.

Hantu dari ide-ide yang tidak pernah Anda wujudkan, bakat yang tidak pernah Anda gunakan, dan peluang yang Anda biarkan berlalu begitu saja.

Mereka semua datang kepada Anda dengan penuh kekecewaan, berkata:

“We came to you because you could have brought us to life.”

(Kami datang kepadamu karena kamu bisa menghidupkan kami.)

Tentu tidak ada yang ingin mengalami hal tersebut.

Oleh karena itu, sekaranglah saatnya untuk bertanya pada diri sendiri:

Apa yang akan Anda lakukan dengan apa yang Anda miliki?

Bukan soal seberapa banyak yang Anda punya, tetapi bagaimana Anda menggunakannya.

Apakah itu uang, waktu, bakat, kesabaran, atau kasih sayang—semua memiliki nilai yang bisa kita bagikan kepada dunia.

Hidup Tidak Akan Pernah Berjalan Lurus

Sering kali, kita memiliki rencana besar untuk hidup kita, tetapi kenyataannya tidak selalu sesuai harapan.

Seorang mahasiswa yang awalnya bercita-cita menjadi dokter bisa saja gagal dalam mata kuliah sains dan akhirnya beralih ke bidang lain yang justru menjadi jalannya menuju sukses. S

eperti pengalaman seseorang yang mengalami kegagalan akademik hingga memiliki IPK 1,8 dan harus cuti kuliah, tetapi akhirnya menemukan jalannya sendiri.

Kadang, kegagalan adalah cara terbaik untuk menemukan arah yang benar.

Suatu hari, seorang wanita tua pernah mengatakan sebuah ramalan spiritual kepadanya:

“You are going to travel the world and speak to millions of people.”

(Kamu akan berkeliling dunia dan berbicara kepada jutaan orang.)

Dan bertahun-tahun kemudian, itulah yang terjadi.

Hidup memang penuh kejutan, dan jika kita berani mengambil risiko, dunia akan terbuka dengan cara yang tidak kita bayangkan sebelumnya.

Jadi,  Jatuhlah ke Depan, Bukan ke Belakang

Mengambil risiko bukan hanya soal mencari pekerjaan atau mengejar impian, tetapi juga soal membuka diri terhadap orang lain dan ide-ide baru.

Setiap keputusan, setiap tantangan, dan setiap kegagalan akan membentuk siapa kita.

Oleh karena itu, jangan takut untuk gagal.

Jangan takut untuk mencoba hal baru.

“Never be discouraged, never hold back, give everything you got.”

(Jangan pernah berkecil hati, jangan menahan diri, berikan segalanya yang kamu punya.)

Dan ketika Anda jatuh—ingatlah untuk selalu jatuh ke depan.

Tulisan ini didasarkan pada sebuah pidato motivasi dari Denzel Washington